Sabtu, 31 Desember 2016

Kenapa Guru Baik Sangat Disukai Anak - Anak


Kenapa Guru Baik Sangat Disukai Anak - Anak
Untuk menjadi seorang guru yang baik tidaklah semudah membalik sebuah telapak tangan.    Selain diperlukan keikhlasan dan ketulusan dalam berbagi ilmu dengan anak didiknya, guru juga harus dapat membuat strategi bagaimana menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.     Proses pembelajaran akan menyenangkan bila guru dapat menjadi teladan bagi anak didiknya, cekatan dalam merespon kebutuhan anak didik, siap kapanpun untuk diajak diskusi, terjalin komunikasi yang efektif antara guru dengan anak didik dan dapat menjadi pendengar yang baik atas persoalan belajar anak didiknya.
Menjadi guru yang baik bukan soal tentang sifat guru tersebut baik, melainkan bagaimana guru mengatur irama pembelajaran.   Guru yang sifatnya baik pun akan marah bila perilaku anak didik tidak tertib.   Anak didik dikatakan tertib di kelas bila mengerjakan suatu aktivitas atau kesibukan yang bermakna.
Banyak guru yang menginginkan anak didiknya tertib, lalu ia memberikan soal-soal yang sulit dengan harapan si anak didik dapat sibuk dan memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan soal tersebut.   Sehingga kelas akan tertib dan tenang, tidak menimbulkan kegaduhan atas perilaku anak didik.   Tetapi terkadang guru lupa, bahwa dalam satu kelas, tidak semua anak didik memiliki kemampuan belajar yang sama.    Sehingga hanya anak yang perilakunya sudah baik saja yang mampu mengerjakan soal tersebut,  sedangkan anak yang perilakunya kurang baik, menjadi semakin bingung, gelisah dan cepat bosan karena si guru memberikan soal sulit tanpa memberikan jalan keluar.    Situasi kelaspun menjadi tidak tertib karena anak didik yang tidak mampu mengerjakan soal tersebut justru akan membuat ulah.     Ujung-ujungnya guru akan merasa gagal mengajar anak didiknya di hari itu.
Oleh karena itu, seorang guru yang baik hendaklah dapat membuat jam pelajaran berlangsung tanpa terasa.    Baik guru dan anak didik sama-sama merasakan kenikmatan dalam proses belajar mengajar.     Situasi belajar yang menyenangkan ini dapat tercipta berkat kreatifitas dan usaha yang dilakukan oleh guru.    Banyak cara untuk menjadi seorang guru yang baik.
Sedangkan menurut pakar pendidik yang biasa dipanggil pakde Sofa, bahwa seorang guru bagi anak usia dini yang baik harus memiliki 14  kriteria sebagai berikut
 1. Sabar                                                                                                                                       
Seorang guru perlu memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi anak didiknya.     Kesabaran merupakan suatu kondisi dimana seseorang dapat mengendalikan emosinya ketika dihadapi suatu kondisi tertentu.    Misalnya seorang guru sering dihadapi dengan berbagai tingkah laku anak didik, yang terkadang tingkah laku tersebut tidak menyenangkan, sulit diatur, membuat gaduh suasana kelas sehingga berpengaruh terhadap proses belajar mengajar.    Kondisi ini tentunya akan memancing emosi guru untuk melakukan suatu tindakan tertentu.     Disinilah tantangan guru agar dapat tetap bersabar menghadapi berbagai perilaku anak didiknya.   Oleh karena itu penting pula bagi guru agar memahami perilaku dan karakter tiap anak agar guru dapat lebih bijaksana menangani tiap anak.
 2. Penuh Kasih Sayang
Ketika berada di lingkungan sekolah, guru merupakan orang tua bagi anak didiknya.     Anak usia dini, relatif masih sangat muda membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tuanya, oleh karena itu peran guru sebagai orang tua di sekolah harus mampu memberikan kasih sayang tulus kepada semua anak didiknya, selalu memperhatikan kesulitan yang dihadapi anak didik,  sehingga anak akan merasa aman, tenang dan bahagia, seperti mereka mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya di rumah.    Bila guru mampu melakukan hal ini maka anak didik akan merasa senang ketika dekat dengan gurunya.
3. Penuh Perhatian
Seorang guru yang baik harus memiliki sifat penuh perhatian kepada anak didiknya.    Artinya bahwa guru harus peka melihat segala sesuatu perubahan yang terjadi pada anak didiknya.    Misalnya ketika seorang anak yang biasanya ceria dan semangat belajar di kelas, suatu waktu anak tersebut menjadi sensitif, mudah menangis dan tidak semangat belajar.    Guru yang penuh perhatian tentunya akan mengetahui perubahan tersebut dan berusaha mencari tahu penyebabnya serta membantu mnecarikan solusi atas permasalahan yang dihadapi si anak didik.
4. Ramah                                                                                                                                  
Guru yang baik hendaknya selalu menunjukkan perilaku yang menyenangkan bagi orang lain.    Ketika masuk ke dalam kelas, sebaiknya berikan senyuman kepada seisi kelas, jangan bermuka masam, cemberut dan berkesan galak.   Kemudian sapa seluruh anak didik dengan ramah dan ucapkan salam kepada mereka.    Buat anak didik merasa nyaman dengan kehadiran guru di dekat mereka, sehingga mereka merasa tidak cemas dan tidak takut kepada sosok seorang guru.    Melainkan guru dapat dijadikan teman bahkan sahabat bagi anak didik.
 5. Toleransi Trhadap Anak
Toleransi merupakan suatu perilaku dimana guru tidak memaksakan kehendak pada anak dan mau mengerti apa yang sedang dihadapi anak.    Contoh seorang guru sedang mengajar di dalam kelas dan meminta anak untuk menggambar sesuai dengan tema binatang pada saat itu.    Adi ketika diminta untuk menggambar malah membuat gambar kapal terbang sesuai dengan kesenangannya.   Seorang guru yang memiliki sifat toleransi akan memberi kesempatan pada Adi untuk menyelesaikan gambarnya, baru kemudian meminta Adi untuk menggambar dengan tema binatang seperti anak-anak lainnya.
6. Empati
Empati merupakan suatu sifat dimana guru dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didiknya.    Contohnya ketika sedang belajar di dalam kelas, Nadia terlihat murung dan tidak bergairah untuk mengikuti kegiatan.    Seorang guru yang memiliki sifat empati tidak akan membiarkan anak didiknya sedih, guru akan mendekati Nadia dan bertanya mengapa dia tidak mau mengikuti kegiatan seperti teman-temannya.    Apa yang dirasakan anak pada satu waktu tertentu dapat dirasakan oleh gurunya pula.    Sifat empati perlu dimiliki guru agar guru memiliki rasa kepekaan terhadap apa yang dialami atau dirasakan anak didik, sehingga dengan sifat seperti itu guru dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi anak.
 7. Penuh Kehangatan
Guru yang memiliki sifat penuh kehangatan ditandai dengan kemampuan menciptakan suasana yang penuh dengan keriang gembiraan, bebas dari rasa takut dan cemas. Suasana seperti ini dapat diciptakan guru dalam kondisi dan waktu apapun. Anak tidak takut dengan guru yang penuh kehangatan dan bahkan anak merasa aman dan selalu ingin dekat dengan gurunya.
8. Menerima Anak Apa Adanya
Setiap anak yang belajar di taman kanak-kanak terlahir dari keluarga yang berbeda dan anak memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Guru tidak dapat menyamakan anak dan memperlakukan sama pada semua anak karena setiap anak punya sifat dan kemampuan yang berbeda-beda.    Guru perlu menerima anak apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.   Seringkali guru lebih menyenangi anak yang bermuka cantik atau tampan, kaya, pandai, lucu dan menyenangkan.   Padahal setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya. Guru yang memperlakukan anak berbeda karena lebih senang pada anak tertentu dapat mengakibatkan anak merasa tidak diperhatikan, tidak disayangi atau merasa dianak tirikan.    Guru tidak bertindak untuk satu anak tetapi guru berperan untuk
semua anak, oleh karenanya guru harus dapat menerima anak apa adanya.
9. Adil
Adil merupakan satu sifat lain yang perlu dimiliki guru sebagai pembimbing.    Guru yang adil adalah guru yang tidak membeda-bedakan anak, semua anak diperlakukan sama.    Contohnya, Febi merupakan anak seorang dokter yang lucu dan periang, setiap tingkah lakunya membuat orang lain senang.    Ibu guru kelasnya sangat menyayangi Febi dan sering kali bersikap terlalu berlebih terhadap Febi.   Di depan anak-anak lainnya Febi diperlakukan istimewa, selalu didahulukan bila ada kegiatan tertentu.   Sikap guru seperti ini merupakan sikap yang tidak adil karena guru menganakemaskan seorang anak tanpa memperhatikan anak yang lain. Seharusnya guru memperlakukan sama pada semua anak walaupun anak lain tidak selucu dan seperiang Febi.
Dan masih  banyak lagi sikap – sikap yang harus dimiliki seorang guru agar disukai oleh anak – anak. Selain sikap –sikap Seorang guru juga harus mempresiapkan segala sesuatunya seperti strategi pembelajaran , metode, media dan seluruh komponen yang yang harus di siapkan sebelum belajar. Sehingga ketika mengajar anak – anak senang tidak membosankan belajar dengan guru yang penuh kreativitas juga baik akhlak dan tingkah lakunya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar