Sabtu, 31 Desember 2016

pentingnya pendidikan dalam keluarga


Pentingnya Pendidikan dalam Keluarga
Pendidikan mempunyai banyak arti. Emil Durkheim mendefinisikan pendidikan sebagai pengaruh yang dilaksanakan oleh orang dewasa atas generasi yang belum matang untuk penghidupan sosial. Dictionary of Education menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk perilaku lainnya di dalam masyarakat dimana yang bersangkutan hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan hidupnya. Sementara itu, keluarga adalah kasatuan unit terkecil di dalam masyarakat. Jadi, pendidikan dalam keluarga adalah proses pembentukan mental dan tingkah laku seorang anak manusia secara berkesinambungan dalam unit terkecil di dalam masyarakat.
Pendidikan yang utama dan yang paling utama  dimulai dari dalam keluarga karena tidak ada orang yang tidak dilahirkan dalam keluarga. Jauh sebelum ada lembaga pendidikan yang disebut sekolah, keluarga telah ada sebagai lembaga yang memainkan peran penting dalam pendidikan yakni sebagai peletak dasar. Dalam dan dari keluarga orang mempelajari banyak hal, dimulai dari bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menyatakan keinginan dan perasaan, menyampaikan pendapat, bertutur kata, bersikap, berperilaku, hingga bagaimana menganut nilai-nilai tertentu sebagai prinsip dalam hidup. Intinya, keluarga merupakan basis pendidikan bagi setiap orang.
            Pendidikan dalam keluarga tidak mempunyai suasana seperti pendidikan di sekolah. Kita tidak akan menemukan ruangan yang dipenuhi fasilitas seperti bangku dan meja, papan tulis, dan media pembelajaran lainnya, krena pendidikan didalam keluarga merupakan salah satu pendidikan yang non formal.  Kita juga tidak akan menemukan oknum pendidik yang mengenakan uniform tertentu yang biasa dipanggil dengan sebutan ‘guru’ atau ‘dosen’. Pendidikan dalam keluarga memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini dimungkinkan karena pendidikan dalam keluarga bukanlah pendidikan yang ‘diorganisasikan’ melainkan pendidikan yang ‘organik’, yang didasarkan pada spontanitas, pembiasaan dan improvisasi. Namun, dalam pendidikan keluarga kita menemukan peran  yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan guru di sekolah atau dosen di perguruan tinggi yaitu mentransfer pengetahuan.Peran yang saya maksudkan adalah peran orang tua. Ya, dalam konteks pendidikan dalam keluarga, orang tua bertugas mentransfer pengetahuan tetapi bukan pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu, melainkan pengetahuan tentang kehidupan. Dengan kata lain, pendidikan dalam keluarga merupakan segala usaha yang dilakukan oleh orang tua dengan pembiasaan dan improvisasi untuk membantu perkembangan pribadi anggota keluarga yang disebut anak. Seorang anak akan meniru kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya, mulai dari orang tua nya yang pemarah, suka mengaajk anak nya untuk mengaji, membiasakan anak untuk sholat bahkan ada orang tua yang yang mengajarkan anak untuk mengambil barang orang lain. Hal ini menjadi sangat penting karena peran orang tua sangat berpengaruh terhadap kpribadian anak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar