Pentingnya
Keseimbangan Antara Pendidikan Akademis dengan Non Akademis
Akademik adalah seluruh lembaga pendidikan yang bersifat
akademis. Artinya bersifat ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan, bersifat teori
tanpa arti praktis yg langsung. Akademik ini bersifat formal baik pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan
maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu
cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu.
Sedangkan kegiatan non akademik di sekolah biasa disebut
dengan kegiatan ekstrakulikuler. Yakni kegiatan diluar materi pelajaran wajib
sekolah. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau
universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada
pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan
ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini
diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.
Jika minat kita dalam olahraga sekuat minat di bidang
akademik, berarti kita harus rela kehilangan menonton TV dan hal-hal lain
sehingga memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas rumah. Sementara
kegiatan ekstra kurikuler tidak benar-benar wajib, mereka pasti memainkan peran
penting dalam pendidikan, melengkapi apa yang kita pelajari di kelas. Salah
satu cara terbaik untuk menjaga diri termotivasi untuk menyeimbangkan keduanya
adalah menghadiahi diri sendiri.
Berikut
adalah beberapa poin pertanyaan untuk membuat prioritas:
- Berapa jam yang diperlukan untuk belajar (baik di
sekolah maupun di rumah)?
- Dapatkah mengejar ketinggalan di kelas jika kita
melakukan non akademis?
- Apakah memiliki waktu luang yang cukup untuk
berpartisipasi dalam kegiatan lain (non akademis)?
- Apa saja kegiatan yang benar-benar penting?
Dari situ kita dapat memprioritaskan kepentingan diri sendiri
dan mengarahkan hidup kearah yang benar, sehingga tidak hanya mendapatkan
pendidikan akademis saja tetapi juga mengembangkan keterampilan profesional
melalui ekstrakulikuler tadi dan bertemu orang baru.
Hanya
mengutamakan capaian nilai prestasi akademik di sekolah dan mengabaikan
prestasi non-akademik merupakan kekeliruan pelaksanaan pendidikan. Tidak semua
peserta didik memiliki keunggulan akademis karena ada juga yang justru menonjol
di bidang seni dan olahraga. Maka dari itu bagi peserta didik yang juga
memiliki potensi dibidang non akademik seharusnya bisa membagi waktu antara
belajar didalam kelas dengan belajar diluar kelas sehingga tidak terabaikan
salah satunya. Duanya duanya sangat penting karena belajar didalam kelas untuk
menambah pengetahuannya sedangkan belajar diluar kelas atau biasa kita sebut
ekstra kulikuler merupakn cara anak untuk mengembangkan potensi dirinya dan
juga melatih peserta didik untuk berintraksi denagn orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar