Apa Yang Menjadikan Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa
Indonesia
Pancasila sebagai dasar filsafat karena pancasila merupakan
rumusan filsafati atau dapat dikatakan nilai-nilai pancasila adalah nilai-nilai
filsafat. Oleh karena itu, harus dibedakan antara filsafat dengan dasar hukum
Negara. Pancasila adalah dasar filsafat Negara sedangkan UUD 1945 adalah
dasar hukum Negara Indonesia. Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara
ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa
dan Negara Indonesia.
Pancasila sebagai
dasar filsafat Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara.
Nilai-nilai pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang sifatnya
mendasar. Nilai dasar pancasila bersifat abstrak, normative dan nilai itu
menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara.
Filsafat Pancasila
merupakan sistem ialah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki
keterkaitan, keterikatan dan saling
bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh yang dinamakan sebuah kesatuan organis. Pancasila sebagai
suatu sistem filsafat pada dasarnya menggunakan beberapa pendekatan untuk menyelami
nilai-nilai pokok yang mendasarinya
Pancasila
sebagai filsafat mengandung sebuah pandangan, konsep-konsep kebenaran dan cara
berpikir yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia.
Pancasila memiliki fungsi dasar negara bagi suatu negara yang sesungguhnya
ditujukan bukan hanya untuk bangsa Indonesia nammun juga pada kehidupan manusia
secara menyeluruh. Didalam Pancasila yang terdiri dari lima sila yang pada
hakikatnya merupakan sebuah sistem filsafat. Beberapa Implementasi sila – sila
pancasila dalam kehidupan sehari – hari.
- Bentuk implementasi sila pertama pada kehidupan
sehari-hari antara lain: keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai
pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang religious, bukan bangsa yang ateis
- Bentuk implementasi sila kedua pada kehidupan yaitu: kesadaran sikap dan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai moral hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
- Bentuk implementasi sila ketiga pada kehidupan
sehari-hari yaitu: usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisasi dalam Negara kesatuan republik Indonesia.
Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru dapat
menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila sesanti
“Bhinneka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati
- Bentuk
implementasi sila keempat pada kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan. Berdasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih
mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
- Bentuk implementasi sila kelima pada kehidupan
sehari-hari adalah pada nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat
mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara Indonesia yang
diharapkan adalah Negara Indonesia yang berkeadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar