Rabu, 11 Januari 2017

Siapakah Manusia Itu


Tugas Uas Filsafat
Siapakah Manusia Itu
Siapakah manusia? Dari mana asalnya? Di mana kedudukan dan fungsi manusia? Lalu apa tujuan manusia? Beberapa pertanyaan itu tidak akan usang dipertanyakan sepanjang jaman apabila membahas topik manusia.
Beberapa Pengertian Manusia menurut Para Ahli
  1. Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
  1. Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
  1. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan dapat menggunkan akalnya untuk berfikir serta mempunyai tangggung jawab dalam setiap pola hidupnya.
Manusia menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dari binatang apa pun. Tetapi memahami siapa sebenarnya manusia itu bukan persoalan yang mudah. Ini terbukti dari pembahasan manusia tentang dirinya sendiri yang telah berlangsung demikian lama. Bahkan  sejak manusia diberi kemampuan berpikir secara sistematik, pertanyaan tentang siapakah dirinya itu mulai timbul. Manusia telah ada sejak jaman Nabi Adam As, dimana manusia ditempatkan dibumi untuk menjadi khalifah dan mempunyai peran serta tanggung jawab untuk menjaga bumi.
Berikut pandangan filsafat terhadap manusia dari menurut beberapa ahli yakni :
1.      Aristoteles (384-322 SM), Seorang filosof besar Yunani mengemukakan bahwa manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal-pikirannya. Manusia berpolitik karena ia mempunyai bahasa yang memungkinkan ia berkomunikasi dengan yang lain. Dan didalam masyarakat manusia mengenal adanya keadilan dan tata tertib yang harus dipatuhi. Ini berbeda dengan binatang yang tidak pernah berusaha memikirkan suatu cita keadilan.
2.      Thomas Hobbes, Homo homini lupus artinya manusia yang satu serigala manusia yang lainnya (berdasarkan sifat dan tabiat) Nafsu yang paling kuat dari manusia adalah nafsu untuk mempertahankan diri, atau dengan kata lain, ketakutan akan kehilangan nyawa.
Artinya manusia adalah makhluk yang setiap kali menegluarkan pendapatnya berdasarkan akal fikiran, dan manusia sudah mempunya tabiat yaitu nafsu sehingga dalam hal apapun manusia tidaka akan pernah puas terhadap apa yang dimilkinya.
Manusia telah diciptakan sebagai makhluk individu serta sosial.
Manusia adalah makhluk individu yang mempunyai kepribadian masing – masing  sehingga dapat memiliki karakteristik yang berbeda , hati nurani, kesadaran individu akan tugas dan kewajibannya ,  emosi yang dapat mempengaruhi keputusan dan perilaku mereka, seksualitas dan sebagainya.
Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak terlepas dari kehidupan bermasyarakat, manusia tidak akan dapat  hidup sendiri dan akan sangat saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi pun manusia harus dapat menguasai bahasa agar dapat saling mengerti makna yang ucapkannya dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bagaimana dengan agama, iya kita sebagai makhluk sosial tentunya harus saling menghormati meskipun berbeda agama itulah fungsinya kita sebagai makhluk sosial meskipun kita berbeda agama, suku, budaya, adat, bahasa namun kita tetapu satu jua karena makhluk sosial merupakan makhluk yang hidup bermasyarakat dan penuh toleransi apalagi di Negara Indonesia.
Bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan?
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan (tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Manusia sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan ketergantungan terhadap lingkungannya. Manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa adanya dukungan dari lingkungannya. Relasi  manusia dan lingkungan merupakan  hubungan yang  saling  timbal balik  karena manusia hidup di alam lingkungan hidup dan alam sebagai lingkungan hidup juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya. Jadi, manusia butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya.
Dari berbagai keterangan di atas dapat disimpulkan manusia memiliki peranan penting dalam kehidupan. Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Bagaimana Hubungan Manusia dengan Filsafat ?
Karena manusia itu memiliki akal pikiran yang senantiasa bergolak dan berpikir, dan karena situasi dan kondisi alam di mana dia hidup selalu berubah-rubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa penting, yang kadang-kadang dia tidak kuasa untuk menantang dan menolaknya, menyebabkan manusia itu termenung, memikirkan segala hal yang terjadi di sekitar dirinya. Hal-hal seperti itulah yang menakjubkan manusia, menyebabkan dia termenung, merenungkan segala sesuatu. Dia berpikir dan berpikir, sepanjang masa dan sepanjang zaman. Dia memikirkan juga alam ghaib, alam di balik dunia yang nyata ini, alam metafisika. Dari sinilah manusia mulai membangun pemikiran filsafat .
Untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sudah jelas sistem pendidikan, teori pendidikan, dan filsafat pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dunia sekarang ini. Sistem pendidikan, teori pendidikan, filsafat pendidikan dan peralatan pendidikan tradisional sudah jelas tidak akan dapat menjawab tantangan zaman sekarang Tanggung jawab kita menjadi bertambah berat, sebab segala urusan besar dan kecil sydah berada di tangan bangsa kita sendiri. Sama halnya dalam bidang pendidikan Semuanya harus disesuaikan dengan suasana baru, suasana bangsa yang merdeka, tapi dalam bidang pendidikan jauh tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Kurikulum harus dirubah, cara berpikir harus dirubah, sistem, teori, dan filsafat pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi baru, abad komputer dan teknologi maju. Meskipun dengan beban berat di atas pundak, kita harus maju terus menuju cita-cita dan mewujudkannya menjadi kenyataan di bumi kita Indonesia tercinta ini.
Setelah kita mengetahui berbagai pengertian tentang manusia dan berbagai perannya  maka kita akan mengetahui apa  yang kita inginkan/harapkan dalam hidup agar bisa menjadi kenyataan?
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Ketika kita mengharapkan sebuah mobil namun kemampuan kita hanya dapat memblei sepedah maka kita sebagai manusia hanya mampu berusaha semampu apa yang dapat kita lakukan karena keputusan hanyalah ada di tangan Allah.  
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
 Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik (jasmaniah) ataupun kemampuan berpikirnya. Kalaupun ada orang yang mempunyai kelebihan kemampuan, maka hal tersebut hanya berlaku dalam satu dua bidang tertentu. Tak seorang pun mampu dalam segala hal, trampil dalam segala hal, berbakat dalam segala hal. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu manusia memiliki harapan, karena pada hakekatnya harapan itu ialah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Apa saja yang menjadi Harapan Manusia  Dalam Kehidupan?
Setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki yang namanya harapan. Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Apalagi setelah kita mengetahu manusia banyak berperan penting dalam kehidupan. Dengan munculnya harapan membuktikan bahwa manusia tersebut memiliki arti dalam hidupnya, harapan pun muncul dari pada saat manusia kecil hingga tua, hal tersebut sudah sangat wajar terjadi.
Ketika kita melakukan suatu proses untuk mengejar harapan tersebut, setiap harapan pasti akan selalu kita dapatkan, semua tergantung dari usaha-usaha kita, seberapa keras kita berusaha maka harapan itu akan terwujud dengan sendirinya.
Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
1.      Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup. Kita sebagai manusia tentunya menginginkan hidup dengan berkecukupan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup.
2.      Harapan memperoleh kemanan. Siapa manusia yang tidak ingin hidup dengan keamanan dan kenyamanan apalagi di jaman sekarang ini banyak kasus pembunuhan, perampokan dsb.
3.      Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban, namun kita juga harus ingat ketika kita sudah memperoleh hak kita kita harus menjalankan kewajiban kita.
4.      Harapan memiliki status dan dapat diterima dilingkungan sekitar.
5.      Harapan untuk mewujudkan cita – cita. Kenapa ini sangat penting ketika kita besar nanti ini yang menentukan berhasil tidaknya selama kita belajar di dunia ini.  
Kesimpulannya kita sebagai manusia tentunya makhluk yang memilki akal fikiran harus mampu menggunakan akal fikiran kita untuk hal – hal yang positif bukan hanya nafsu yang kita gunakan walaupun nafsu meruapakan kodrat kita sebgai manusia , manusia diturunkan dibumi ditugaskan sebgaai khalifah dan mereke memilkii peran serta tangggung jawab yang besar terhadap apa yang ada dibumi ini. Dengan berfilsafat manusia akan berfikir kearah yang lebih kritis lagi manusia akan sadar akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk individual dan juga sosial, manusia sadar akan perannya bagi llingkungan baik di lingkungan alam sekitar maupunmsyarakat  dan manusia juga akan sadar sadar pentingnya memilki harapan dalam kehidupan, dengan kita memilki harapan dalam kehidupan berarti kita sudah memikirkan masa depan kita yang akan datang. Dan tentunya dengan usaha, do’a serta keyakinan yang kita milki kita akan dapat mewujudkan impian atau harapan yang kita inginkan. Harapan merupakan impian yang akan kita raih di masa depan tanpa harapan manusia bagaikan tak hidup di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar