Tugas Uas Filsafat
Siapakah Manusia Itu
Siapakah manusia? Dari mana
asalnya? Di mana kedudukan dan fungsi manusia? Lalu apa tujuan manusia?
Beberapa pertanyaan itu tidak akan usang dipertanyakan sepanjang jaman apabila
membahas topik manusia.
Beberapa
Pengertian Manusia menurut Para Ahli
- Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W.
K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap
situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara
berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul
multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
- Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al
– Syaibany, pengertian manusia
adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan
menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan
kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
- Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah
setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk apapun.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan dapat menggunkan akalnya untuk
berfikir serta mempunyai tangggung jawab dalam setiap pola hidupnya.
Manusia
menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dari binatang apa pun. Tetapi memahami
siapa sebenarnya manusia itu bukan persoalan yang mudah. Ini terbukti dari
pembahasan manusia tentang dirinya sendiri yang telah berlangsung demikian
lama. Bahkan sejak manusia diberi
kemampuan berpikir secara sistematik, pertanyaan tentang siapakah dirinya itu
mulai timbul. Manusia telah ada sejak jaman Nabi Adam As, dimana manusia
ditempatkan dibumi untuk menjadi khalifah dan mempunyai peran serta tanggung
jawab untuk menjaga bumi.
Berikut pandangan filsafat terhadap manusia dari
menurut beberapa ahli yakni :
1.
Aristoteles (384-322 SM), Seorang filosof besar
Yunani mengemukakan bahwa manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang
mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal-pikirannya. Manusia
berpolitik karena ia mempunyai bahasa yang memungkinkan ia berkomunikasi dengan
yang lain. Dan didalam masyarakat manusia mengenal adanya keadilan dan tata
tertib yang harus dipatuhi. Ini berbeda dengan binatang yang tidak pernah
berusaha memikirkan suatu cita keadilan.
2.
Thomas Hobbes, Homo homini lupus artinya
manusia yang satu serigala manusia yang lainnya (berdasarkan sifat dan tabiat)
Nafsu yang paling kuat dari manusia adalah nafsu untuk mempertahankan diri,
atau dengan kata lain, ketakutan akan kehilangan nyawa.
Artinya
manusia adalah makhluk yang setiap kali menegluarkan pendapatnya berdasarkan
akal fikiran, dan manusia sudah mempunya tabiat yaitu nafsu sehingga dalam hal
apapun manusia tidaka akan pernah puas terhadap apa yang dimilkinya.
Manusia telah diciptakan sebagai
makhluk individu serta sosial.
Manusia
adalah makhluk individu yang mempunyai kepribadian masing – masing sehingga dapat memiliki karakteristik yang
berbeda , hati nurani, kesadaran individu akan tugas dan kewajibannya , emosi yang dapat mempengaruhi keputusan dan
perilaku mereka, seksualitas dan sebagainya.
Manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak terlepas dari kehidupan
bermasyarakat, manusia tidak akan dapat
hidup sendiri dan akan sangat saling membutuhkan satu sama lain. Dalam
berkomunikasi pun manusia harus dapat menguasai bahasa agar dapat saling
mengerti makna yang ucapkannya dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Bagaimana dengan agama, iya kita sebagai makhluk sosial tentunya harus saling
menghormati meskipun berbeda agama itulah fungsinya kita sebagai makhluk sosial
meskipun kita berbeda agama, suku, budaya, adat, bahasa namun kita tetapu satu
jua karena makhluk sosial merupakan makhluk yang hidup bermasyarakat dan penuh
toleransi apalagi di Negara Indonesia.
Bagaimana hubungan manusia
dengan lingkungan?
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan
dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta
terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media di mana
makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas
yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. karena lingkungan memiliki daya
dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan
mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan
mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan
(tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat
dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi
kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan
kesejahteraan hidupnya.
Manusia sebagaimana makhluk lainnya
memiliki keterkaitan dan ketergantungan terhadap lingkungannya. Manusia tidak
akan pernah bisa hidup tanpa adanya dukungan dari lingkungannya. Relasi
manusia dan lingkungan merupakan hubungan yang saling timbal
balik karena manusia hidup di alam lingkungan hidup dan alam sebagai
lingkungan hidup juga membutuhkan manusia untuk pelestariannya. Jadi, manusia
butuh alam untuk kehidupannya dan alam juga membutuhkan manusia untuk
pelestariannya.
Dari berbagai keterangan di atas dapat disimpulkan manusia
memiliki peranan penting dalam kehidupan. Manusia sebagai
penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian
lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu
merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan
modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Bagaimana
Hubungan Manusia dengan Filsafat ?
Karena manusia itu memiliki akal pikiran yang senantiasa bergolak
dan berpikir, dan karena situasi dan kondisi alam di mana dia hidup selalu
berubah-rubah dan penuh dengan peristiwa-peristiwa penting, yang kadang-kadang
dia tidak kuasa untuk menantang dan menolaknya, menyebabkan manusia itu
termenung, memikirkan segala hal yang terjadi di sekitar dirinya. Hal-hal
seperti itulah yang menakjubkan manusia, menyebabkan dia termenung, merenungkan
segala sesuatu. Dia berpikir dan berpikir, sepanjang masa dan sepanjang zaman.
Dia memikirkan juga alam ghaib, alam di balik dunia yang nyata ini, alam
metafisika. Dari sinilah manusia mulai membangun pemikiran filsafat .
Untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang begitu pesat sudah jelas sistem pendidikan, teori pendidikan, dan filsafat
pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dunia sekarang ini.
Sistem pendidikan, teori pendidikan, filsafat pendidikan dan peralatan
pendidikan tradisional sudah jelas tidak akan dapat menjawab tantangan zaman
sekarang Tanggung jawab kita menjadi bertambah berat, sebab segala urusan besar
dan kecil sydah berada di tangan bangsa kita sendiri. Sama halnya dalam bidang
pendidikan Semuanya harus disesuaikan dengan suasana baru, suasana bangsa yang
merdeka, tapi dalam bidang pendidikan jauh tertinggal dari bangsa-bangsa lain.
Kurikulum harus dirubah, cara berpikir harus dirubah, sistem, teori, dan
filsafat pendidikan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi baru, abad
komputer dan teknologi maju. Meskipun dengan beban berat di atas pundak, kita
harus maju terus menuju cita-cita dan mewujudkannya menjadi kenyataan di bumi
kita Indonesia tercinta ini.
Setelah
kita mengetahui berbagai pengertian tentang manusia dan berbagai perannya maka kita akan mengetahui apa yang kita inginkan/harapkan dalam hidup agar
bisa menjadi kenyataan?
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli
warisnya.
Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing – masing. Ketika kita mengharapkan sebuah mobil namun
kemampuan kita hanya dapat memblei sepedah maka kita sebagai manusia hanya
mampu berusaha semampu apa yang dapat kita lakukan karena keputusan hanyalah
ada di tangan Allah.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat
terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada
akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Apa Sebab
Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi
hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada
satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang
lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun
mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi
dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia
mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia harus
bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia
sangat terbatas, baik kemampuan fisik (jasmaniah) ataupun kemampuan
berpikirnya. Kalaupun ada orang yang mempunyai kelebihan kemampuan, maka hal
tersebut hanya berlaku dalam satu dua bidang tertentu. Tak seorang pun mampu
dalam segala hal, trampil dalam segala hal, berbakat dalam segala hal. Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu manusia memiliki
harapan, karena pada hakekatnya harapan itu ialah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Apa
saja yang menjadi Harapan Manusia Dalam
Kehidupan?
Setiap manusia dalam hidupnya pasti memiliki yang namanya
harapan. Manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Apalagi
setelah kita mengetahu manusia banyak berperan penting dalam kehidupan. Dengan
munculnya harapan membuktikan bahwa manusia tersebut memiliki arti dalam
hidupnya, harapan pun muncul dari pada saat manusia kecil hingga tua, hal
tersebut sudah sangat wajar terjadi.
Ketika kita melakukan suatu proses untuk mengejar harapan
tersebut, setiap harapan pasti akan selalu kita dapatkan, semua tergantung dari
usaha-usaha kita, seberapa keras kita berusaha maka harapan itu akan terwujud
dengan sendirinya.
Lima
macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
1.
Harapan
untuk memperoleh kelangsungan hidup. Kita sebagai manusia tentunya menginginkan
hidup dengan berkecukupan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup.
2.
Harapan
memperoleh kemanan. Siapa manusia yang tidak ingin hidup dengan keamanan dan
kenyamanan apalagi di jaman sekarang ini banyak kasus pembunuhan, perampokan
dsb.
3.
Harapan
untuk memiliki hak dan kewajiban, namun kita juga harus ingat ketika kita sudah
memperoleh hak kita kita harus menjalankan kewajiban kita.
4.
Harapan
memiliki status dan dapat diterima dilingkungan sekitar.
5.
Harapan
untuk mewujudkan cita – cita. Kenapa ini sangat penting ketika kita besar nanti
ini yang menentukan berhasil tidaknya selama kita belajar di dunia ini.
Kesimpulannya kita sebagai manusia tentunya makhluk yang
memilki akal fikiran harus mampu menggunakan akal fikiran kita untuk hal – hal
yang positif bukan hanya nafsu yang kita gunakan walaupun nafsu meruapakan
kodrat kita sebgai manusia , manusia diturunkan dibumi ditugaskan sebgaai
khalifah dan mereke memilkii peran serta tangggung jawab yang besar terhadap
apa yang ada dibumi ini. Dengan berfilsafat manusia akan berfikir kearah yang
lebih kritis lagi manusia akan sadar akan tugas dan kewajibannya sebagai
makhluk individual dan juga sosial, manusia sadar akan perannya bagi
llingkungan baik di lingkungan alam sekitar maupunmsyarakat dan manusia juga akan sadar sadar pentingnya
memilki harapan dalam kehidupan, dengan kita memilki harapan dalam kehidupan
berarti kita sudah memikirkan masa depan kita yang akan datang. Dan tentunya
dengan usaha, do’a serta keyakinan yang kita milki kita akan dapat mewujudkan
impian atau harapan yang kita inginkan. Harapan merupakan impian yang akan kita
raih di masa depan tanpa harapan manusia bagaikan tak hidup di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar