Rabu, 04 Januari 2017


Pengaruh kehidupan anak tanpa ayah
Jika ada sebuah pertanyaan Siapa yang mau hidup dengan suatu kekurangan? Tidak akan ada yang mungkin menjawab “Saya”. Semua orang bisa hidup, namun tidak semua orang dapat menjalani kehidupannya. Terkadang ditengah perjalanan memang banyak halangan yang mungkin bagi sebagian orang itu sulit. Tapi taukah anda, sesungguhnya inilah kehidupan di dunia. Ada kalanya kita hidup dengan kebahagiaan, dan ada kalanya kita hidup dengan kesusahan yang keduanya itu tak akan bisa dipisahkan.  Keinginan terbesar anak adalah hidup bahagia dengan kedua orang tua yang selalu mencurahkan kasih sayangnya. Tapi bagi anak yang hidup tanpa ayah, akankah dia akan bahagia? Pertanyaan yang mungkin sulit di jawab oleh sebagian besar orang-orang. Ayah adalah sosok orang tua yang kuat, tegar, dan penuh tanggung jawab dibalik sosok ibu kita yang selama ini kita selalu nomer satukan. Anak yang hidup tanpa kasih sayang dari ayahnya secara langsung tentunya akan berdampak yang cukup negatif bagi kehidupannya. Banyak anak yang merasa dirinya tidak puas dengan apa yang diberikan oleh ibu, mereka mencari segala kepuasan dari luar rumah. Secara umum, anak-anak yatim memiliki kondisi psikis seperti anak-anak lain. Mereka senang bermain, bergurau, dan cerita dalam banyak harinya. Hanya, pada titik tertentu mereka tidak memperoleh kasih sayang seorang ayah.
Berinteraksi dengan anak-anak yatim tidak sederhana seperti bergaul dengan anak-anak pada umumnya. Ada  hal-hal khusus yang harus dijaga, dan harus dijauhi, dan tidak boleh kita ungkapkan kepada mereka. Dalam banyak hal, perasaan mereka sangat sensitif. Duka di tinggal ayah atau kemiskinan yang terus mendera membuat perasaan mereka amat peka terhadap segala sesuatu yang di anggap menyinggung dirinya. Banyak hal – hal negative yang berepngaruh terhadap sikap anak Kebanyakan anak yatim ketika ditinggal pergi oleh ayahnya justru mereka berfikir sudah tidak ada sosok yang mereka takuti  banyak Beberapa contoh perilaku negative anak yang hidup tanpa ayah yaitu :
  1. Menigkatnya Bahaya Penyalahgunaan  Seksual
  2. Kemsikinan
  3. Pengabaian
  4. Kerusakan Emosi
Dibalik banyak hal yang mungkin bersifat negatif tentang kehidupan seorang anak yang hidupnya tanpa ayah tentunya ada juga hal-hal postif yang dapat di pelajari oleh sang anak. Dampak yang muncul dalam kehidupan pasti ada positif dan negatifnya. namun ambil juga hal positifnya, diantaranya :
  1. Mandiri. Dengan keadaan yang sedemikian rupa, maka anak akan terdorong jiwanya agar tidak selalu tergantung pada kehidupan orang lain. Karena kondisi memaksa anak untuk mandiri, maka mau tidak mau anak harus mandiri.
  2. Tegar. Didalam keadaan seperti itu, anak di tutut selalu tegar dalam segala hal. Seorang anak janganlah selalu merengek-rengek tentang segala keadaan yang terjadi dalam kehidupannya.
  3. Optimis. Kehidupan memang tidak mudah, banyak hal yang dapat menghalang keinginan seseorang. Maka itu seseorang di tuntut untuk tidak mudah berputus asa. Ingatlah bahwa masalah hidup bukanlah menjadikan hidup akan berakhir.
Dan masih banyak lagi sikap – sikap yang dimiliki oleh anak tanpa ayah baik itu sikap negative maupun positif. Figur seorang Ayah adalah figur yang sangat penting dijaman sekarang ini. Karena banyak sekali anak yang kehilangan figur seorang ayah dan mencari perhatian ayahnya dengan melakukan apa yang kita sebut “kenakalan”.
Figur seorang ayah kandung tidak akan mungkin tergantikan oleh siapapun, akan tetapi terkadang seorang istri yang menjadi Single Parents tidak memikirkan hal tersebut walaupun tidak semua istri seperti itu,. Memang keduanya sama-sama kehilangan sosok yang amat di dambakan. Namun apakah dengan mencari ayah pengganti maka kesedihan hilang? Banyak yang justru memunculkan permasalahan baru dalam diri sang anak. Banyak asumsi pada anak bahwa memiliki orang tua tiri itu adalah suatu hal yang kejam. Selama ini banyak peristiwa yang menyangkut tentang orang tua tiri. Dari mulai kekejaman, kekerasan bahkan pembunuhan maka banyak anak-anak yang berfikir bahwa semua orang tua tiri akan seperti itu. Wajar memang hal itu terjadi pada anak karena memang mereka selama ini hidup dengan orang tua kandung bukan orang tua tiri.
Jadi pengambilan keputusan dari ibu setelah ayah meninggal atau cerai harus didasarkan pula dengan keadaan anak nantinya. Karena apabila sudah memiliki anak, maka tanggung jawabnya semakin besar. Berfikir tidak untuk sekarang saja, namun berfikir juga untuk ke depan. Dalam diri sang anak jangan pula menuntut hal-hal yang tidak mungkin di lakukan oleh ibu. Ingatlah orang tua tinggal satu saja, mulailah berfikir menjadi pribadi yang lebih baik. Kenakalan yang muncul pada anak, jangan pernah menjadikan itu sebagai kesalahan seutuhnya dari anak, karena mereka akan terus mencari jati dirinya untuk selalu ingin maju. Dan jangan jadikan suatu kondisi seperti ini untuk melakukan kenakalan. Mereka msih perlu bimbingan dari orang tua maka dari sebagai orang tua seharusnya ikut memikirkan bagaimana masa depan anak jika anak tidak diberi kasih syang, cinta kasih, pengertian, perhatian anak cenderung akan melakukan hal – hal yang negative karena itu banyak hal – hal yang seharusnya ia dapatkan dari orang tua justru anak tidak mendapatkannya dan akhirnya anak melakukan hal – hal negative karena hanya untuk mencari kesenangan bahkan hanya untuk mencuri perhatian dari orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar