Tidak Semua Anak Mengikuti Perilaku Orang Tuanya
Inilah yang sering muncul dibenak orang ketika
melihat perilaku anak-anak yang tidak wajar misalnya nakal, suka memukul
temannya, mengambil barang milik temannya, sering mengganggu temannya dan
lainnya sebagainya. Bahkan kita sendiri juga akan berprasangka jelek terhadap
anak dengan perilaku yang tidak baik tersebut. "Anak itu kok nakal
ya?", "Anak itu kok sering mengambil barang-barang milik temannya
ya?" Dan ujung-ujungnya kita pun akan berpikir seperti ini "Siapa ya
orang tua anak ini, kok anaknya seperti itu?" Dan ketika kita sudah
mengetahui orang tua anak tersebut dan ternyata orang tua anak tersebut adalah
orang terpandang dan dihormati, bukan orang kaya dan juga tidak miskin, namun
pribadi orang tua, perilaku orang tua memang sangat-sangat baik dan banyak
dipuji oleh tetangga dan orang-orang yang mengenalnya. Ketika kita sudah
berburuk sangka dengan orang tua anak yang anaknya berperilaku tidak baik, maka
respon kita pun juga akan berubah "Loh kok bisa ya?" Dan jika
kasusnya seperti itu maka jangan menilai anak seperti buah jatuh tidak jauh
dari pohonnya
Kita semua tahu dengan pepatah "Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya"
yang selalu disematkan kepada anak-anak yang memiliki perilaku atau berperilaku
tidak baik atau pun baik. Namun pada kenyataan yang ada, pepatah tersebut
selalu disematkan kepada anak-anak yang berperilaku tidak baik. Kita semua tahu
makna dari pepatah tersebut, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya maksudnya
apapun pohonnya baik atau buruk, bagus atau tidak pohon tersebut, begitu juga
dengan buahnya, meskipun pohonnya selalu di pupuk dan di rawat dengan baik
belum tentu menghasilkan buah yang baik. Begitu juga sebaliknya, terkadang
pohon yang tidak di rawat menghasilkan buah yang bagus-bagus. Dan ketika buah
itu jatuh, belum tentu juga buah itu jatuh di dekat pohon tersebut, bisa jadi
jatuhnya jauh dari pohonnya karena terbawa oleh angin, dibawa oleh kelelawar,
terhanyut air karena pohonnya berada di pinggir sungai dan sebagainya
Begitu juga dengan orang tua dan
anak-anaknya, ketika anak-anak berperilaku tidak baik belum tentu sifat anak
sama dengan orang tuanya. Orang tua yang baik belum tentu memiliki anak-anak
yang baik atau anak-anak hanya berperilaku baik ketika ada di rumah atau kumpul
bersama orang tua dan keluarga yang lainnya dan ketika ada diluar, perilaku
anak berubah yang tidak pernah diketahui oleh orang tuanya. Begitu juga
sebaliknya, orang tua yang tidak baik belum tentu memiliki anak yang tidak baik
pula. Untuk itu sebelum kita mengetahui keadaan yang sebenarnya, jangan lah
menilai anak seperti buah jatuh tidak jauh dari pohonnya karena belum tentu apa
yang kita nilai baik, baik pula yang dinilai dan apa yang kita sangka buruk,
belum tentu buruk yang kita sangka
Artinya
jangan pernah menilai perilaku anak yang belum tentu kita ketahui baik atau
tidaknya perilaku tersebut berasal karena hal ini akan menimbulkan
ketidakharmonisan dalam hubungan manusia dengan manusia. Karena jika kita
berprasangka jelek atau sampai memarahi anak orang lain tersebut dan sangkaan
atau amarah kita didengar oleh orang tua anak tersebut maka masalah yang lain
akan muncul. Lebih baik kita peduli dengan anak yang memiliki perilaku tidak
baik tersebut, jika kita bisa menasehati, nasehati saja atau jika tidak, beri
tahu kepada orang tua anak tersebut kalau anak tersebut sudah berperilaku tidak
baik jangan langsung meng judje bahwa anak yang nakal merupakan turunan dari
orang tua nya karena tidak semua orang tua yang tidak baik memiliki anak yang
tidak baik pula, begitupun sebaliknya tidak semua orang tua yang baik memilki
anak yang baik pula. Kita harus berperilaku baik sebagaimana mestinya walaupun
berhadapan deangan orang yang tidak baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar