Minggu, 01 Januari 2017


Tidak Semua Anak Mengikuti Perilaku Orang Tuanya
 Inilah yang sering muncul dibenak orang ketika melihat perilaku anak-anak yang tidak wajar misalnya nakal, suka memukul temannya, mengambil barang milik temannya, sering mengganggu temannya dan lainnya sebagainya. Bahkan kita sendiri juga akan berprasangka jelek terhadap anak dengan perilaku yang tidak baik tersebut. "Anak itu kok nakal ya?", "Anak itu kok sering mengambil barang-barang milik temannya ya?" Dan ujung-ujungnya kita pun akan berpikir seperti ini "Siapa ya orang tua anak ini, kok anaknya seperti itu?" Dan ketika kita sudah mengetahui orang tua anak tersebut dan ternyata orang tua anak tersebut adalah orang terpandang dan dihormati, bukan orang kaya dan juga tidak miskin, namun pribadi orang tua, perilaku orang tua memang sangat-sangat baik dan banyak dipuji oleh tetangga dan orang-orang yang mengenalnya. Ketika kita sudah berburuk sangka dengan orang tua anak yang anaknya berperilaku tidak baik, maka respon kita pun juga akan berubah "Loh kok bisa ya?" Dan jika kasusnya seperti itu maka jangan menilai anak seperti buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
Kita semua tahu dengan pepatah "Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya" yang selalu disematkan kepada anak-anak yang memiliki perilaku atau berperilaku tidak baik atau pun baik. Namun pada kenyataan yang ada, pepatah tersebut selalu disematkan kepada anak-anak yang berperilaku tidak baik. Kita semua tahu makna dari pepatah tersebut, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya maksudnya apapun pohonnya baik atau buruk, bagus atau tidak pohon tersebut, begitu juga dengan buahnya, meskipun pohonnya selalu di pupuk dan di rawat dengan baik belum tentu menghasilkan buah yang baik. Begitu juga sebaliknya, terkadang pohon yang tidak di rawat menghasilkan buah yang bagus-bagus. Dan ketika buah itu jatuh, belum tentu juga buah itu jatuh di dekat pohon tersebut, bisa jadi jatuhnya jauh dari pohonnya karena terbawa oleh angin, dibawa oleh kelelawar, terhanyut air karena pohonnya berada di pinggir sungai dan sebagainya
Begitu juga dengan orang tua dan anak-anaknya, ketika anak-anak berperilaku tidak baik belum tentu sifat anak sama dengan orang tuanya. Orang tua yang baik belum tentu memiliki anak-anak yang baik atau anak-anak hanya berperilaku baik ketika ada di rumah atau kumpul bersama orang tua dan keluarga yang lainnya dan ketika ada diluar, perilaku anak berubah yang tidak pernah diketahui oleh orang tuanya. Begitu juga sebaliknya, orang tua yang tidak baik belum tentu memiliki anak yang tidak baik pula. Untuk itu sebelum kita mengetahui keadaan yang sebenarnya, jangan lah menilai anak seperti buah jatuh tidak jauh dari pohonnya karena belum tentu apa yang kita nilai baik, baik pula yang dinilai dan apa yang kita sangka buruk, belum tentu buruk yang kita sangka
Artinya jangan pernah menilai perilaku anak yang belum tentu kita ketahui baik atau tidaknya perilaku tersebut berasal karena hal ini akan menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan manusia dengan manusia. Karena jika kita berprasangka jelek atau sampai memarahi anak orang lain tersebut dan sangkaan atau amarah kita didengar oleh orang tua anak tersebut maka masalah yang lain akan muncul. Lebih baik kita peduli dengan anak yang memiliki perilaku tidak baik tersebut, jika kita bisa menasehati, nasehati saja atau jika tidak, beri tahu kepada orang tua anak tersebut kalau anak tersebut sudah berperilaku tidak baik jangan langsung meng judje bahwa anak yang nakal merupakan turunan dari orang tua nya karena tidak semua orang tua yang tidak baik memiliki anak yang tidak baik pula, begitupun sebaliknya tidak semua orang tua yang baik memilki anak yang baik pula. Kita harus berperilaku baik sebagaimana mestinya walaupun berhadapan deangan orang yang tidak baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar