Senin, 02 Januari 2017

Filsafat pendidikan pragmatisme.
 Pragmatisme merupakan reaksi ketidakpuasan akan cabang-cabang filsafat yang ada sebelumnya, realitas secara pragmatisme adalah sebagaimana dialami melalui pengalaman setiap individu. Bahkan seorang filsuf pragmatisme berpendapat bahwa hanya realitas fisik yang ada, teori umum tentang realitas tidak mungkin ada, manusia dipandang bagian dari dinamika.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, dan yang paling diandalkan adalah metode ilmiah. Pengetahuan bersifat relatif, karena akan bermakna apabila dapat diaplikasikan. Nilai pada pragmatisme hakikatnya diturunkan oleh manusia, kebenaran bersifat relatif karena tergantung pada posisi yang ada.
Pendidikan harus mengajarkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada di masyarakat. Kurikulum pendidikan berisi pengalaman-pengalaman yang telah teruji. Metode pendidikan yang digunakan adalah problem solving, dan guru berperan sebagai pembimbing anak didik.
Filsafat pragmatisme sangat memperhatikan dinamika yang terjadi di kehidupan, para filsuf pragmatisme cenderung menggunakan metode pendidikan yang berubah-ubah karena mengingat bahwa dinamika terjadi pada individu sebagai peserta didik. Menurut saya Pragmatisme juga cenderung tidak dapat konsisten, karena nilai-nilai akhir menurut pragmatisme tidaklah ada mereka mengganggap nilai kebenaran selalu relatif dan tergantung pada kondisi yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar