Filsafat pendidikan pragmatisme.
Pragmatisme
merupakan reaksi ketidakpuasan akan cabang-cabang filsafat yang ada sebelumnya,
realitas secara pragmatisme adalah sebagaimana dialami melalui pengalaman
setiap individu. Bahkan seorang filsuf pragmatisme berpendapat bahwa hanya
realitas fisik yang ada, teori umum tentang realitas tidak mungkin ada, manusia
dipandang bagian dari dinamika.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, dan
yang paling diandalkan adalah metode ilmiah. Pengetahuan bersifat relatif,
karena akan bermakna apabila dapat diaplikasikan. Nilai pada pragmatisme
hakikatnya diturunkan oleh manusia, kebenaran bersifat relatif karena
tergantung pada posisi yang ada.
Pendidikan harus mengajarkan seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada di masyarakat. Kurikulum pendidikan
berisi pengalaman-pengalaman yang telah teruji. Metode pendidikan yang
digunakan adalah problem solving, dan guru berperan sebagai pembimbing anak
didik.
Filsafat pragmatisme sangat
memperhatikan dinamika yang terjadi di kehidupan, para filsuf pragmatisme
cenderung menggunakan metode pendidikan yang berubah-ubah karena mengingat
bahwa dinamika terjadi pada individu sebagai peserta didik. Menurut saya
Pragmatisme juga cenderung tidak dapat konsisten, karena nilai-nilai akhir
menurut pragmatisme tidaklah ada mereka mengganggap nilai kebenaran selalu
relatif dan tergantung pada kondisi yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar