Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi merupakan Kunci Kebahagiaan
IPTEK
merupakan kunci memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kekuatan dan
daya saing umat ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusia yang menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam mengelola sumber daya alam,
terutama dalam menjaga kedaulatan pangan ( pertanian), energy (pertambangan),
swasembada daging dan susu (peternakan).
Allah SWT menurunkan besi untuk manusia, sehingga dapat menciptakan
teknologi yang dibutuhkan dalam mengelola cabang produksi yang penting bagi
Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. Al – Qur’an menerangkan hal ini
dalam surat Al – Hadid yang secara berarti besi. Allah SWT berfirman dalam
Surat Al- Hadid ayat 25.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa penguasaan terhadap makna
ayat – ayat Allah yang tertulis dalam Al – Qur’an dan penguasaan teknologi baja
adalah prasyarat mewujudkan umat Islam sebagai wasit atau pemimpin dunia yang
adil, kuat, bermartabat, dan berwibawa dalam pergaulan global. Teknologi baja
harus dikuasai oleh umat Islam untuk kepentingan dan militer sekaligus.
Para ulama menafsirkan bahwa kalimat “ Fihi ba’sun syadid “ mengisyaratkan
pentingnya peralatan atau teknologi perang. Sedangkan firman Alllah “ Wa manaafi’u linnaas “ mengisyaratkan
pentingnya pembuatan peralatan sipil. Negara harus menguasai industry baja,
industry dilgantara, industry pembuat kapal, teknologi kendali, dan cabang –
cabang produksi lain yang diperlukan, baik di bidang militer maupun sipil.
Dengan demikian maka sempurnalah kekuatan Negara dalam suasana aman maupun
perang.
Marilah kita renungkan ! Jika suatau Negara tidak
menguasai industry baja dan alat utama system senjata (alutsista), maka negara
kita tidak memiliki kendali, kita tidak akan memiliki ‘izzah ( wibawa ), karena
kekuatan asing lah yang berwenang penuh untuk menjual atau tidak menjual kepada
kita, kapan saja, dengan persyaratan – persyaratan yang sepenuhnya mereka
tetapkan. Tidak akan pernah ada kedaulatan yang sebenarnya bagi Negara yang
persenjataan nya selalu tergantung kepada keahlian bangsa asing. Tentara kita
lumpuh karena tidak dilengkapi teknologi kendali dan persenjataan modern, yang
dibuat oleh putera puteri terbaik bangsa sendiri.
Di era informasi Negara harus kembali menguasai
perusahaan telekomunikasi dan informasi. Pada era ini, perang opini terjadi
melalui media. Negara, pada hari ini tidak dapat membendung arus informasi yang
mengalir deras, karena Negara tidak lagi mengendalikan media, TV dan Radio.
Negara tidak lagi mampu menyampaikan
opini, rencana kebijakan dan hasil pembangunan melalui kata – kata yang bisa
dibaca, didengar dan dilihat, kecuali harus dengan cara membeli semua itu dari
perusahaan milik swasta, karena Negara sendiri tidak memiliki kendali terhadap
percetakan, stasiun televisi dan pemancar radio atau jaringan satelit.
Nau’udzubillah !
Al –Qur’an telah menggariskan dengan jelas, bahwa umat
Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya
teknologi baja, sehingga kita dapat menguasai cabang – cabang produksi
yang penting bagi Negara dan menguasai hajat orang banyak.
Industri baja dan industry strategis lainnya harus menjadi milik public, milik
Negara, dan tidak boleh jatuh pada milik perseorangan.
Dari penjelasan diatas kita dapat melihat fenomena yang
terjadi di Negara kita sendiri. Kita sebagai umat Islam dan warga Negara
Indonesia sudah seharusnya sadar bahwa kita harus bisa menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK ), agar Negara kita tidak dikuasai oleh orang
asing seperti saat sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar