Senin, 02 Januari 2017

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi merupakan Kunci Kebahagiaan
IPTEK merupakan kunci memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kekuatan dan daya saing umat ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam mengelola sumber daya alam, terutama dalam menjaga kedaulatan pangan ( pertanian), energy (pertambangan), swasembada daging dan susu (peternakan).  Allah SWT menurunkan besi untuk manusia, sehingga dapat menciptakan teknologi yang dibutuhkan dalam mengelola cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak. Al – Qur’an menerangkan hal ini dalam surat Al – Hadid yang secara berarti besi. Allah SWT berfirman dalam Surat Al- Hadid ayat 25.
            Ayat ini mengisyaratkan bahwa penguasaan terhadap makna ayat – ayat Allah yang tertulis dalam Al – Qur’an dan penguasaan teknologi baja adalah prasyarat mewujudkan umat Islam sebagai wasit atau pemimpin dunia yang adil, kuat, bermartabat, dan berwibawa dalam pergaulan global. Teknologi baja harus dikuasai oleh umat Islam untuk kepentingan dan militer sekaligus.
            Para ulama menafsirkan bahwa kalimat “ Fihi ba’sun syadid “ mengisyaratkan pentingnya peralatan atau teknologi perang. Sedangkan firman Alllah “ Wa manaafi’u linnaas “ mengisyaratkan pentingnya pembuatan peralatan sipil. Negara harus menguasai industry baja, industry dilgantara, industry pembuat kapal, teknologi kendali, dan cabang – cabang produksi lain yang diperlukan, baik di bidang militer maupun sipil. Dengan demikian maka sempurnalah kekuatan Negara dalam suasana aman maupun perang.
            Marilah kita renungkan ! Jika suatau Negara tidak menguasai industry baja dan alat utama system senjata (alutsista), maka negara kita tidak memiliki kendali, kita tidak akan memiliki ‘izzah ( wibawa ), karena kekuatan asing lah yang berwenang penuh untuk menjual atau tidak menjual kepada kita, kapan saja, dengan persyaratan – persyaratan yang sepenuhnya mereka tetapkan. Tidak akan pernah ada kedaulatan yang sebenarnya bagi Negara yang persenjataan nya selalu tergantung kepada keahlian bangsa asing. Tentara kita lumpuh karena tidak dilengkapi teknologi kendali dan persenjataan modern, yang dibuat oleh putera puteri terbaik bangsa sendiri.
            Di era informasi Negara harus kembali menguasai perusahaan telekomunikasi dan informasi. Pada era ini, perang opini terjadi melalui media. Negara, pada hari ini tidak dapat membendung arus informasi yang mengalir deras, karena Negara tidak lagi mengendalikan media, TV dan Radio. Negara tidak lagi mampu  menyampaikan opini, rencana kebijakan dan hasil pembangunan melalui kata – kata yang bisa dibaca, didengar dan dilihat, kecuali harus dengan cara membeli semua itu dari perusahaan milik swasta, karena Negara sendiri tidak memiliki kendali terhadap percetakan, stasiun televisi dan pemancar radio atau jaringan satelit. Nau’udzubillah !
            Al –Qur’an telah menggariskan dengan jelas, bahwa umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya teknologi baja, sehingga kita dapat menguasai cabang – cabang produksi yang  penting  bagi Negara dan menguasai hajat orang banyak. Industri baja dan industry strategis lainnya harus menjadi milik public, milik Negara, dan tidak boleh jatuh pada milik perseorangan.
            Dari penjelasan diatas kita dapat melihat fenomena yang terjadi di Negara kita sendiri. Kita sebagai umat Islam dan warga Negara Indonesia sudah seharusnya sadar bahwa kita harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK ), agar Negara kita tidak dikuasai oleh orang asing seperti saat sekarang ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar