Pengaruh
kegiatan non akademik terhadap prestasi siswa
Setiap
siswa memiliki alasan dan tujuan mereka sendiri mengapa ia lebih menekuni
bidang akademik atau menekuni bidang non-akademik. Dalam alasan mereka pasti
sudah tersusun rencana dan target mereka dimasa yang akan datang. Akademik
lebih memanfaatkan pada permainan otak para siswa dan menuntut mereka supaya
berfikir fokus terhadap materi yang bersifat “wajib” di pelajari mereka selama
menduduki status pelajar dan dikendalikan oleh otak kiri. Non-akademik lebih
mengacu pada keaktifan siswa untuk mengkontribusikan minat, bakat atau talenta
siswa dengan cara mengikuti kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan lain dan
dikendalikan oleh otak kanan mereka. Walaupun akademik dan non-akademik
memiliki perbedaan pengertian, tetapi diantara keduanya memiliki keterkaitan
dan hubungan yang sangat erat dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Jika siswa
tidak dapat menyeimbangi diantara keduanya, artinya siswa tersebut
memproitaskan salah satu bidang yang disukainya. Banyak orang mengatakan bahwa
tingkatt kecerdasan siswa dapat diukur dengan seberapa besar ia dapat
berprestasi dibidang akademik, tetapi kenyataannya berdasarkan survei acak di
SMA Negeri Sumatera Selatan terhadap Athiyah mengatakan “tingkat kecerdasan seseorang
tidak hanya diukur dari kemampuan akademiknya saja namun juga harus diimbangi
dengan kecerdasan non-akademik dan emosionalnya” dan Annisa Amalia Utami
berkata “Kecerdasan siswa bukanlah diukur dari seberapa ia dapat menguasai
pelajaran dibidang akademik, tetapi berdasarkan seberapa besar ia dapat
menguasai pelajaran yang ia senangi”. Artinya kemampuan akademik bukanlah
satu-satunya cara siswa untuk menjadi cerdas, ada faktor lain yang mendukung
bahwa siswa tersebut cerdas. Tetapi akademik merupakan faktor utama pendukung
siswa tersebut untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi, karena
kemampuan akademik menjadi sebuah tolak ukur sebelum siswa diterima di sekolah,
hal ini menjadi sebuah estimate seberapa besar siswa akan cepat mengerti dalam mata
pelajaran yang akan di ajarkan, untuk itu mengapa akademik sangatlah penting
untuk diajarkan kepada siswa-siswa di sekolah. Di samping mereka menekuni
pelajaran dibidang akademik mereka juga berhak untuk mengembangkan bakat dan
talenta mereka dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada disekolah.
Ekstrakulikuler merupakan fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai program dimana siswa dapat mengkonstribusikan bakat atau kemampuan mereka diluar Kurikulum Belajar Mengajar. Kegiatan ini awalnya ditujukan sebagai kegiatan tambahan untuk menyegarkan kembali pikiran siswa selama mengikuti pelajaran di sekolah, namun lama kelamaan tujuan ekstrakulikuler tersebut meluas sebagai tempat dimana siswa dapat mengasah bakat dan mengikuti berbagai lomba diluar sekolah yang akan mengukur kemampuan bakat siswa tersebut dengan dibandingkan oleh siswa-siswi dari sekolah lain, contohnya Lomba Pidati tingkat Kota Palembang. Kegiatan diluar sekolah tersebut dapat mempengaruhi aktifitas belajar-mengajar siswa disekolah karena beberapa lomba tersebut dapat menyita waktu belajar siswa untuk latihan supaya mendapat juara dan gelar tersendiri akan kemampuan mereka.
Namun, beberapa siswa kehilangan kendali atas kegiatan non-akademik tersebut. mereka terlalu banyak menghabiskan waktu latihan mereka dengan cara menyita waktu belajarnya, misalnya lomba tersebut diadakan pada waktu saat menjelang ulangan harian. banyak diantara kita yang berusaha menyeimbangkan prestasi diantara akademik dan non-akademik dengan cara membagi waktu belajar dan kegiatan untuk latihan non-akademik, tetapi banyak di antara mereka yang merasa bahwa usaha itu belum semaksimal apa yang mereka harapkan. Waktu yang baik untuk melakukan kegiatan non-akademik yaitu adalah pada saat akhir pekan, ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan kegiatan pengembangan bakat karena sisa waktu dari satu minggu itu merupakan waktu sekolah dan waktu belajar yang digunakan untuk memperdalam kemampuan akademik siswa. Tetapi bagaimana jika sedang mengikuti perlombaan ditengah-tengah sibuknya ulangan harian? Mungkin ini sangat menyita waktu belajar wajib yang digunakan untuk menghadapi ulangan harian sekolah. Hal yang biasa mereka lakukan yaitu dengan cara begadang dimalam hari tetapi ini merupakan cara yang salah karena keesokannya mereka akan mengantuk dan mengganggu konsentrasinya belajar. Lalu bagaimana cara yang tepat? Cara yang tepat adalah belajar sebelum melakukan latihan untuk persiapan lomba. Setelah melakukan kegiatan belajar-mengajar disekolah sebaiknya langsung melakukan latihan untuk persiapan lomba yang akan diikuti. Setelah itu disarankan supaya tidur jauh lebih awal sekitar jam 7 atau jam 8 dan bangun kembali pada saat jam 2 pagi untuk belajar mempersiapkan ulangan. Hal ini efektif dilakukan karena tingkat konsentrasian otak meningkat pada saat sekitar jam 1 malam hingga pagi dan akan terus menurun sampai dimalam hari. Untuk itu sebaiknya para siswa disarankan untuk latihan persiapan lomba disaat sepulang sekolah karena pada saat itu kinerja otak sudah mulai menurun.
Ekstrakulikuler merupakan fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai program dimana siswa dapat mengkonstribusikan bakat atau kemampuan mereka diluar Kurikulum Belajar Mengajar. Kegiatan ini awalnya ditujukan sebagai kegiatan tambahan untuk menyegarkan kembali pikiran siswa selama mengikuti pelajaran di sekolah, namun lama kelamaan tujuan ekstrakulikuler tersebut meluas sebagai tempat dimana siswa dapat mengasah bakat dan mengikuti berbagai lomba diluar sekolah yang akan mengukur kemampuan bakat siswa tersebut dengan dibandingkan oleh siswa-siswi dari sekolah lain, contohnya Lomba Pidati tingkat Kota Palembang. Kegiatan diluar sekolah tersebut dapat mempengaruhi aktifitas belajar-mengajar siswa disekolah karena beberapa lomba tersebut dapat menyita waktu belajar siswa untuk latihan supaya mendapat juara dan gelar tersendiri akan kemampuan mereka.
Namun, beberapa siswa kehilangan kendali atas kegiatan non-akademik tersebut. mereka terlalu banyak menghabiskan waktu latihan mereka dengan cara menyita waktu belajarnya, misalnya lomba tersebut diadakan pada waktu saat menjelang ulangan harian. banyak diantara kita yang berusaha menyeimbangkan prestasi diantara akademik dan non-akademik dengan cara membagi waktu belajar dan kegiatan untuk latihan non-akademik, tetapi banyak di antara mereka yang merasa bahwa usaha itu belum semaksimal apa yang mereka harapkan. Waktu yang baik untuk melakukan kegiatan non-akademik yaitu adalah pada saat akhir pekan, ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk melakukan kegiatan pengembangan bakat karena sisa waktu dari satu minggu itu merupakan waktu sekolah dan waktu belajar yang digunakan untuk memperdalam kemampuan akademik siswa. Tetapi bagaimana jika sedang mengikuti perlombaan ditengah-tengah sibuknya ulangan harian? Mungkin ini sangat menyita waktu belajar wajib yang digunakan untuk menghadapi ulangan harian sekolah. Hal yang biasa mereka lakukan yaitu dengan cara begadang dimalam hari tetapi ini merupakan cara yang salah karena keesokannya mereka akan mengantuk dan mengganggu konsentrasinya belajar. Lalu bagaimana cara yang tepat? Cara yang tepat adalah belajar sebelum melakukan latihan untuk persiapan lomba. Setelah melakukan kegiatan belajar-mengajar disekolah sebaiknya langsung melakukan latihan untuk persiapan lomba yang akan diikuti. Setelah itu disarankan supaya tidur jauh lebih awal sekitar jam 7 atau jam 8 dan bangun kembali pada saat jam 2 pagi untuk belajar mempersiapkan ulangan. Hal ini efektif dilakukan karena tingkat konsentrasian otak meningkat pada saat sekitar jam 1 malam hingga pagi dan akan terus menurun sampai dimalam hari. Untuk itu sebaiknya para siswa disarankan untuk latihan persiapan lomba disaat sepulang sekolah karena pada saat itu kinerja otak sudah mulai menurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar